Selasa, 02 Maret 2010

Dialog Dua Orang Bodoh

A : aku sayang kamu
B : aku juga sayang kamu

lalu keduanya tenggelam dalam diam. satu detik, dua detik, tiga detik...

A : aku gak suka kamu ikut-ikutan
B : maksud kamu?
A : kamu ga tulus sayang sama aku

B bingung, heran dan ingin bertanya, tapi tertahan

A : maaf!
B : kamu kenapa tiba-tiba marah, kesal, kemudian minta maaf?
A : aku hanya tenggelam dalam amarah sesaat

kemudian mereka berdua kembali tenggelam dalam diam. satu detik, dua detik, tiga detik...

B : aku gak suka dengan perasaan sesaatmu
A : maksud kamu?
B : dengan cepat kamu akan pergi dari aku

kini A yang bingung, heran dan ingin bertanya, tapi A sama sekali tidak ingin membuat segala sesuatu menjadi semakin buruk

B : maaf!
A : aku heran sama kamu!
B : aku juga heran sama kamu!

keduanya sama-sama berdiri dari tempat mereka duduk. saling menatap. tatapan sedih yang tertahan. tatap yang tertutup selaput gengsi super tebal dan juga kaca hitam harga diri. setelah puas bertatapan, A dan B berpisah tanpa sepatah katapun. berjalan ke arah yang berlawanan.

~*~

A berjalan melewati lorong asrama dengan lamban. lorong itu kosong dan hanya terdengar suara malam yang sunyi. dan A sama sekali tidak berniat untuk memecah keheningan. dalam keheningan dia kembali tenggelam dalam memori tiga bulan yang lalu. saat pertama A melihat B dengan berani memberikan cake ulang tahunnya yang ke 17 tahun di dalam sebuah ruangan penuh dengan balon.

A : wow! lu lagi ngapain di sini, B?
B : selamat ulang tahun, A. have a blast!

kemudian B mendekati A dan memberikan cake itu dengan lilin yang masih menyala dengan harapan dia akan meniupnya.

B : tunggu. sebelum lu niup lilin ini, boleh gue potong sebentar?
A : iya, boleh. lu mau ngapain sih, B?

B terdiam agak lama. B sedang menyusun kata-kata, mencari detik paling tepat dan mulai membuka mulut.

B : aku sayang kamu
A : lu bercanda!
B : boleh gak aku jadi pacar kamu?
A : ini bukan april mop lho, B!

A dan B. dua sosok itu berdiri terdiam di antara hamparan ratusan balon warna warni. terdiam dengan cake ulang tahun yang masi bernyala lilin di antara mereka

B : kalau kamu ngijinin aku untuk jadi pacar kamu, kamu boleh make a wish dan niup lilin ini. tapi kalau engga, kamu boleh cabut lilinnya, potong kue nya dan pergi ninggalin aku.
A : gu...gu...gue bener-bener bingung B!
B : maaf, tapi gue gak suka nunggu. boleh kan kalau gue kasi waktu lima menit?

kemudian mereka kembali terdiam dalam waktu lima menit. tapi A belum membuka mulutnya. ini lebih dari lima menit. dan B masih berdiri di situ. berdebar dan menunggu. terus menunggu, walau dia tidak suka dengan hal itu.

A : hmmm...
B : ya?
A : sumpah, gue bingung!
B : maaf!
A : kenapa minta maaf?
B : karena gue tiba-tiba sayang sama elu, nembak elu dan minta jawaban dengan sangat cepat

A hanya bisa diam. dan B mengikutinya.

A : aku juga sayang kamu

kemudian A make a wish dan meniup lilin itu. B tersenyum.

B : saat ini, aku adalah cowok paling bahagia sedunia

A sadar, kemarahannya tadi sore adalah hal terbodoh yang pernah dia lakukan. A pun pernah mengatakan kata "juga". itu bukan karena ikut-ikutan, tapi karena A dan B sama-sama tulus. hal itu benar-benar membuat A sadar kalau dia adalah perempuan paling bodoh namun bahagia sedunia.

~*~

B duduk di taman sambil mengingat kembali masa dimana dia membuang gengsi dan harga diri, mempersiapkan cake ulang tahun paling indah, memohon kepada semua temannya untuk membantunya memompa balon, dan dalam hati merancang kalimat terindah untuk A. setiap momen yang indah tiga bulan yang lalu. B kembali tenggelam dalam hari itu.

B : saat ini, aku adalah cowok paling bahagia sedunia

saat itu juga B sadar. dia juga pernah menampilkan perasaan sesaat. kekesalannya karena A yang kesal sesaat sehingga dia menyimpulkan kalau rasa sayang A hanyalah sesaat. itu bukan benar-benar sesaat. tapi itu adalah rasa sedetik yang A rasakan. sama seperti yang dia rasakan saat detik A mengatakan A menyayanginya. dan rasa itu ada di setiap detik mereka hidup. dan dia sadar kalau kekesalannya hanya menjadikan dia lelaki terbodoh yang paling bahagia sedunia.

~*~

keduanya berlari dari arah yang berlawanan. bertemu di depan pintu ruangan dimana kejadian tiga bulan yang lalu terjadi. ketika mereka berdua sangat yakin kalau mereka adalah dua sejoli yang Tuhan persatukan. dimana mereka lupakan segala gengsi dan harga diri. menampilkan perasaan yang meluap-luap kepada satu sama lain. dan begitu juga hari ini.

B : maaf!
A : maaf!

mereka berdua berkata berbarengan.

B : aku bodoh!
A : aku bodoh!

sekali lagi mereka mengucapkan kata itu bersamaan.

B : gak seharusnya aku kesal sama kamu!
A: gak seharusnya aku marah sama kamu!
B : semua di dasari oleh hal konyol
A : iya konyol

mereka tertunduk. tidak berani saling menatap

B : kamu mau maafin aku?
A : sebelum aku maafin kamu, apa kamu juga mau maafin aku?
B : saat setelah tau aku adalah lelaki paling bodoh sedunia, aku udah maafin kamu
A : kalau gitu, aku juga. aku sekarang sadar kalau aku perempuan paling bodoh sedunia. dan aku udah maafin kamu sejak tiga bulan yang lalu
B : kenapa?
A : sejak kamu tiba-tiba sayang sama aku, nembak aku dan minta jawaban dari aku secepat mungkin. dan aku selalu maafin kamu

saat mereka saling menggengam tangan satu sama lain, mereka mulai sadar kalau cinta mereka itu ikut-ikutan, tapi tulus dari hati masing-masing dan gengsi tidak bisa menutupinya. cinta mereka sesaat, sedetik namun detik hidup mereka sangat banyak, panjang dan lama.

~*~
THE END

Tidak ada komentar: