Jumat, 27 Desember 2013

Why does "it" never work out?

Hey guys,

this is gonna be my last post on 2013 hahaha.

MERRY CHRISTMAS by the way :)

Semoga damai dan kebahagiaan Natal hadir sepanjang tahun, setiap bulan, setiap minggu, setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik hidup kalian.

Apa yang terjadi di hari Natal ini? Mari saya sharing-sharing dikit ya.

Semua bermula dari jadwal pengakuan dosa di Paroki saya. Setelah saya selesai mengaku dosa, Romo yang mendengar pengakuan saya memberikan sejumlah penitensi untuk saya,
1. Doa Tobat (dan saya menambahkan doa syukur atas pengampunan yang bagi saya adalah satu paket)
2. Baca dan renungkan Mazmur bab 8
3. Doa rosario dengan merenungkan peristiwa Gembira sambil curhat dan luapkan semua kegalauanmu kepada Tuhan (begitu sahut sang Romo)

Sepulangnya dari sakramen tobat dan makan malam, saya lakukan hal kedua yaitu baca dan merenungkan Mazmur bab 8, singkat kata, bacaan itu ingin mengingatkan saya tentang HOW GREAT IS OUR GOD, btw Thanks God.

Lalu kita fast forward sampai malam Natal.

Saya sudah berjanji pada diri saya sendiri, saya akan melakukan rosario yang diminta sang Romo pada malam Natal. Maka, karena saya absen ke gereja pada perayaan Malam Natal, maka saya mulai doa rosario malam itu,

Saya awali dengan doa seperti biasa, meminta, memohon, mengucapkan dengan detail apa yang saya inginkan, hingga saya menitikkan air mata. Setiap kali saya berdoa dan pada akhirnya saya menangis, saya selalu ingat perkataan seorang teman, "Nangis itu bahasa yang di mengerti oleh Tuhan, ketika suatu hal tak bisa diucapkan dengan kata-kata, maka dalam tangis-pun Tuhan mengerti semuanya."

Setelah doa itu, hati saya semrawut, saya langsung terbayang bahwa semua yang saya harapkan, yang saya doakan, yang saya minta dalam doa akan terwujud sebentar lagi (directly, langsung setelah saya selesai berdoa). Kemudian saya lanjutkan dengan doa rosario. Saya tenggelam dalam doa itu, saya lupakan semua permintaan saya dan saya baca setiap bacaan yang tertulis di sana.

Kemudian muncullah sebuah kalimat:
Jangan berikan apa yang saya minta Bapa, tapi berikanlah apa yang saya butuhkan
Entah mengapa, setelah saya selesai meluapkan seluruh kegalauan saya, Tuhan muncul dengan kalimat itu, Tuhan menyadarkan saya sesuatu.

All these years, finding love that i want, waiting for that love made me forget some things:
1. myself
2. my family
3. my own God, Jesus Christ

Through that sentence, God reminds me dan pada akhirnya saya tahu, Why does it never work out? Because i have to fall in love with some other guy, not bad guy or nice guy, not a man or a boy, but with God. I have to fall in love once again with Him.

Maka, saya datang hari ini ke gereja untuk merayakan perayaan ekaristi Natal dengan hati siap jatuh cinta kepada Tuhan. Kita fastforward sampai waktu homili.

Natal selalu identik dengan penantian akan hadiah dan kado oleh sosok santa klaus, lalu Romo mengingatkan kita akan suatu budaya unik di paroki kami, bahwa setiap misa Bina Iman Anak, anak2 selalu diminta utk membawa kado untuk Kanak2 Yesus. Lalu pertanyaan sang Romo adalah, "Apakah yang kalian (orang2 dewasa) siapkan, hadiahkan untuk Yesus Kristus?"
Lalu Romo melanjutkan, "Kalau saya boleh kasih saran, kita hadiahkan Yesus sebuah PERUBAHAN. Niat dan komitmen untuk berubah, karena Yesus datang membawa perubahan, membantu kita untuk berubah.

Tiba-tiba saya ingat sosok teman saya yang sedang berupaya berubah menjadi manusia yang lebih baik belakangan ini, lalu saya doakan dia agar dia bisa komit dengan motivasinya untuk berubah menjadi lebih baik, terutama di hari natal ini.

Lalu Romo menyebutkan juga soal mau seberapa sering Tuhan hadir di hidup kita?
365 atau 366 kali setiap tahun? dengan rajin mengikuti misa harian.
52 kali setiap tahun? dengan rajin mengikuti misa hari minggu
12 kali setiap tahun? dengan ikut misa sekali sebulan
2 kali setiap tahun? dengan ikut pola NaPas (Natal Paskah)
3 kali seumur hidup? dengan ikut pola BaKMi (Baptis, Nikah, Mati)
Karena entah mengapa Natal selalu identik dengan santa klaus yang datangnya diam-diam dan hanya satu tahun sekali, sedangkan Tuhan Yesus datang setiap saat dan tinggal di hati kita :')

Saya pulang dari misa dengan pikiran yang penuh akan semua itu.
Saya diajarkan banyak hal oleh Tuhan belakangan ini.
1. Saya diminta untuk jatuh cinta pada-Nya sekali lagi
2. Saya diminta untuk melakukan perubahan bagi diri saya sendiri
3. Saya diminta untuk menghadirkan Dia setiap saat

Saya bersyukur dan akhirnya saya mendapatkan jawaban,
WHY DOES IT NEVER WORK OUT IN THE VERY FIRST PLACE?

Because, you never try to fall in love with yourself and your God, that's why God will never let you fall in love with other guy <3 p="">
xoxo
C=

Selasa, 17 Desember 2013

Random things I've done in 2013


  • Left my signature as a legacy on BPM FTb UAJ document

  • Attended my first Wedding Invitation with Uni friends

  • Got my S.Si title

  • Watched badminton tournament live on the court

  • Watched Monster University all alone in cinema
  • Watched classical music concert

  • Signed up for a free trial Spanish Class
  • Got into a Casino in Macau
  • Became an intern student at Unilever Indonesia

  • Went to Thailand with Jennifer Lheman

  • Went to Bali with Yuliawati Kuncoro, Nixon William and Rio (...and got a little bit drunk, i think)

  • Joined 5 km Marathon in Jakarta Marathon

  • Gathering FTb09

  • Got on a "real date"
  • Went to Korea with Shirley Limz to meet some friends and felt my first winter there



  • Went to super spooky place : Jim Jil Bang -- 찜질방

  • Joined 10 km Marathon in Nike Run

  • SOON - Got a real job
Those are my random to-do list which have been completed.
Gotta make a new one for 2014
One thing come across my mind directly is GOT A NEW BOYFRIEND
HAHAHAHAHAHAHA


xoxo
C=

Kamis, 14 November 2013

Booklet Oranye Jakarta

Saya gak ingat itu hari apa, tapi yang saya ingat hari itu saya harus menjalankan tugas "kenegaraan" bersama dua orang pria sebut saja O dan E untuk melakukan survey ke suatu tempat rekreasi di daerah Jakarta Timur. Hari itu cuaca sangat cerah, matahari bersinar sangat semangat, jadi buat saya yang mudah berkeringat, hari itu bisa dibilang hari terlepek sedunia.

Kami bertiga sudah punya rencana untuk mampir ke beberapa tempat di sana. Opsi pertama adalah GW, opsi kedua adalah DS.

GW adalah sebuah graha dengan penampakan sangat sederhana karena bisa dilihat dari harga sewa yang ditawarkan. Sedangkan DS adalah sebuah hostel yang cukup mewah dengan tempat makan pagi buffet yang membuat O sangat terobsesi untuk mencicipi satu atau dua menu di sana siang itu.

Tujuan pertama kami adalah GW. E memarkirkan mobilnya di lahan yang tersedia dan mematikan mesin, kemudian kami turun dan memasukin gedung yang sudah agak tua itu.

Kita lewati saja bagian tugas "kenegaraan" yang saya lakukan.

Setelah berputar-putar melihat kondisi gedung GW dan O melakukan beberapa dokumentasi, masuklah kita kebagian pertanyaan soal harga dan tawar menawar. Bagian itu, E mentitahkan saya untuk mengambil andil. Saya bertanya soal harga dan fasilitas, lalu si penjaga mengeluarkan secarik kertas yang sudah berisi rincian harga sewa dan fasilitas yang kami dapatkan bila menggunakan gedung itu.

Saya mengangguk. Lalu E mulai menginterogasi si penjaga dengan berbagai pertanyaan mendetail sedangkan O ikut berdialog dengan mereka berdua. Saya, saya melemparkan pandangan ke sebuah buku atau booklet berwarna gradasi oranye berjudul MUSEUM JAKARTA.

"Ini boleh diambil, Pak?" saya bertanya pada si penjaga yang sudah selesai diinterogasi E dan O. Mas penjaga (ya Mas, karena umurnya masih sekitar akhir 20 jadi belum pantas di panggil Pak, tapi E dan O memanggil "Pak" sedari tadi) mengangguk semangat, "Ambil saja Mbak." Beliau tersenyum.

Kami pamit untuk melakukan tugas "kenegaraan" ke gedung DS untuk pembanding. Saya memasukkan booklet oranye itu ke dalam tas tanpa tahu alasan mengapa saya mengambilnya. Lalu kami bertiga melanjutkan tugas "kenegaraan" dengan semangat agar hari yang terik itu segera berakhir.

***

Random.

Satu kata itu muncul di otak saya. Sore itu, setelah mandi dan keramas, setelah melewati hari yang terik karena tugas "kenegeraan", saya duduk melantai di kamar saya yang bercat dinding biru laut dan memandangi booklet oranye yang saya ambil siang tadi. Saya buka booklet itu di halaman pertama, "Selamat Datang di Jakarta" buku tersebut seakan menyapa. Lalu saya buka lagi ke halaman berikutnya. Booklet itu adalah sebuah kertas besar yang dilipat-lipat hingga 25 bagian bolak-balik yang berisi keterangan berbagai jenis museum yang berbeda di dalamnya.

Monumen Nasional
Museum Sejarah Jakarta
Museum Transportasi
Museum Wayang
Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Pusat Peragaan IPTEK
Museum Gedung Joang 45
Museum Tekstil
Museum Prasasti
Museum Bahari
Museum Sumpah Pemuda
Museum Perangko Indonesia
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Museum Listrik dan Energi Baru
Museum Mohammad Husni Thamrin
Museum Kebangkitan Nasional
Museum Reksa Artha
Museum Basuki Abdullah
Museum Satria Mandala
Museum Bank Indonesia
Museum Mandiri
Museum Nasional Republik Indonesia
Museum Istiqlal Bayt Al Quran
Museum Harry Darsono
Museum Layang-Layang
Museum Kepolisian Republik Indonesia
Taman Arkeologi Onrust
Monumen Pancasila Sakti
Museum Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
dan
Museum Manggala Wanabakti

Yang saya lakukan hanya screening atau membaca cepat nama-nama museum itu dan dengan cepat pula melihat gambar-gambar yang ada pada booklet itu. Saya lipat lagi booklet hingga kebentuk semula kemudian kembali mengambil handuk dan mengeringkan rambut yang masih basah.

Sambil mengucek-ucek rambut, pikiran saya, otak saya seperti sedang bertanding dengan jutaan reaksi-reaksi sel memainkan sebuah rencana liar.

Saya ingin sekali menghabiskan setiap akhir pekan saya dengan mencoret satu persatu daftar museum itu................................bersama orang yang saya sayangi. Anggaplah itu kencan. Karena belakangan ini, saya terlalu anti-mainstream.

Lalu saya letakkan booklet itu di lemari buku dan konsentrasi saya langsung saya pusatkan pada layar laptop yang menyala menampilkan status Facebook seorang teman.

***

Sebulan.
Ah mungkin lebih.
Atau ternyata sudah dua bulan, malah lebih.
Saya meninggalkan booklet itu di lemari buku.

Hari ini saya lihat lagi dan dia sudah tertutup debu. Begitu saya buka lagi booklet itu, yang ada di otak saya bukanlah betapa menariknya museum-museum itu jika dikunjungi, tapi begitu menariknya museum-museum itu jika saya kunjungi bersama dia.

Maaf, memang dari awal cerita ini bukan menceritakan tentang bagaimana saya akan menghabiskan daftar museum itu sendirian. Tapi cerita ini adalah tentang bagaimana saya akan menyusun cerita agar dia mau menghabiskan daftar museum ini bersama saya.

Bodoh.

Saya tidak mau menceritakan tentang dia dari awal, pada awalnya. Mungkin karena takut, malu, dan takut. Karena memang untuk saat ini bukan saya yang dia pikirkan dan untuk saat ini hanya dia yang saya pikirkan.

Booklet oranye itu seakan menatap saya, sinis.
Booklet oranye itu seakan marah pada saya, karena saya terlalu naif.
Booklet oranye itu malah terlihat tidak sedih sama sekali ketika saya sedih mengingat dia.
Booklet oranye itu bahkan nampak mengutuk saya, karena saya tinggal selama itu.
Booklet oranye itu tersenyum lesu ketika saya angkat dari lemari buku
Booklet oranye itu

Bolehkah jika saya habiskan daftar itu sendirian?

***

Sekarang di otak saya adalah

Mungkin menikmati waktu kesendirian lebih asyik daripada harus membagi waktu untuk berdua, mari berpikir secara egois. Karena belakangan ini, saya terlalu anti-mainstream.
Untuk mengabulkan berbagai permintaan dari dalam hati dan diri sendiri, untuk mengembalikan senyum si booklet oranye dan menghindarkannya dari debu-debu lemari buku, saya berencana untuk mencoret daftar museum-museum itu. SENDIRIAN.

Atau mungkin berdua dengan sahabat.
Atau mungkin bertiga dengan dua sahabat.
Atau malah berramai-ramai dengan sahabat-sahabat.

Maaf, memang dari awal saya tidak ingin menceritakan tentang dia hari ini, mungkin tidak juga besok, mungkin tidak juga nanti lusa.
Maaf, karena akhirnya dia sempat tersebut karena saya teringat dia hari ini, untuk sepersekian detik dalam waktu hari ini.
Tapi sekarang, hanya karena dia tidak memikirkan saya, bukan berarti saya berhenti memikirkan dia.
Dan
Hanya karena saya punya mimpi bersama dia bukan berarti mimpi itu tidak bisa dikabulkan karena kurang faktor "dia". Mungkin rasanya akan berbeda karena kurang saya bahagia bersama dia, tapi toh ternyata, saya masih punya beberapa bahkan banyak dia-dia yang lain, yang adalah sahabat-sahabat saya untuk menemani saya mencoret daftar museum itu.

Atau
Bahkan jika tanpa mereka,
Saya punya Aku.
Aku dan ke-Aku-an saya siap menemani saya berkeliling Jakarta, dengan sebuah ransel biru donker, kamera DSLR Canon 1000D dan payung biru untuk menerobos hujan atau terik matahari Jakarta.

Selamat sore, semuanya!

xoxo
C=

Rabu, 06 November 2013

Into the Future

hallo semuanya,
*blogging ditemani oleh playlist ini --> http://8tracks.com/eenjolras/instrumental-disney*


long time no see

maaf karena saya janji untuk update blog ini tapi ga jadi2.
last post saya tentang.............*scroll ke bawah* LIRIK *scroll ke atas* OMG tentang IYC tahun lalu, dan sekarang uda IYC lagi. uda 4 bulan lalu malah. hahahaha. maaf :(

satu tahun.

satu tahun udah banyak berubah loh.

sekarang kita udah ga bisa jadi pemimpi, sekarang harus ada huruf "N"-nya



PEMIMPIN



bukan pemimpin kaya mesti jadi ketua acara, ketua senat, ketua RT, ato presiden. tapi pemimpin untuk diri sendiri dan masa depan.

talking about future.

but before that, kita pasti bakal nengok ke belakang. satu tahun yang lalu saya habis ngapain sih? kenapa waktu berjalan dengan cepat? kemana aja semuanya itu? apa lesson learned-nya?

buat saya, satu tahun ini banyak ngerubah loh.

pertama, saya dipercaya jadi ketua BPM. saya ketemu keluarga kecil di FTb yang bareng2 ngewujud-in mimpi. Mimpi bikin AD/ART sah. walopun susahnya keterlaluan. hahahaha. lesson learned: banyak banget! they trained me how to be a good leader, be a better person, be a better someone for others, more behave and be more positive and less moody also sensitive.

kedua, PENELITIAN, SEMINAR, TUGAS AKHIR, SIDANG SKRIPSI. siapa yang ga merasa ke empat hal itu adalah titik balik hidup mahasiswa. kayanya bener, proses pendewasaan itu kaya bikin roti, dan critical pointnya itu di masa pemanggangan. sama kaya roti, ke empat hal ini kayak manggang saya jadi roti yang enak dan baik. penelitian, seminar, tugas akhir dan sidang skripsi itu ngasi kondisi2 ekstrim buat hidup saya dan setelah keluar dari ruang sidang, saya kayak jadi roti yang siap di jual (maksudnya sih dijual ke dunia kerja, hahahaha, jangan mikir yang aneh2 ya :p)

ketiga, when practice makes perfect. saya habis nyoba intern di salah satu perusahaan multinasional yg cukup terkenal. saya cukup bangga. oke engga cukup, BANGGA BANGET! tapi di balik kebanggaan itu, ada pressure yang saya dapatkan. satu, work load. dimana saya harus struggling berusaha mengerti sesuatu yang bukan major saya dan perform the best. dua, working environment, emang karena masih intern, engga ada kompetisi antar worker, tapi apa yah, ada lesson learned yang saya dapatkan klo kerja pasti ada lah kaya gitunya. bosnya lah. rekan kerjanya lah. kerjaannya lah. tapi di perusahaan ini saya bersyukur banget. ketemu bos yang kayak gitu. bos2 lain yang ternyata mau bantu, asisten manager yang sibuk2 tp meluangkan waktu. dan temen2 intern yang senasib sepenanggungan yang mau dijadiin tempat curhat. thank you Unilever for the chance. hope we could see each other again :')

semoga aja sih saya sudah siap jadi roti yang baik sekarang ini.




future.

jadi saya jelasin backgroundnya dulu deh ya. satu bulan yang lalu, tepatnya tanggal 4-5-6 Oktober 2013 lalu, sebuah keluarga (kita menyebut diri kita FTb 2009) janjian untuk ngumpul lagi di tahun 2023, which is 10 tahun lagi. akhirnya buat saya, 10 tahun dari tanggal itu akan jadi deadline buat saya. deadline buat apa? deadline buat mengabulkan kalimat yang saya ucapkan malam itu, yaitu love what you do, until you can do what you love. Jadi yah gini deh akhirnya, tiap kali ketemu, ngumpul, ato chat, pasti obrolan kita gak ada jauh2 dr how far you've gone to that deadline?
for more info and nostalgic view kindly click this link --> http://www.youtube.com/watch?v=E_UPgJjMfqE

ngomongin soal future, sebenernya bakal ngerasa
time flies like crazy things!
7 years ago, kita baru masuk SMA. terus tiba2 skr uda mesti nyari kerja. mesti mulai jadi PEMIMPIN hidup. kemana 7 tahun itu ilang? kita bukan lagi brain dead kan selama 7 tahun itu? tapi setelah di analisis................that's right, time will flies so crazy fast when you see it backward. tapi ketika harus liat ke depan, hari akan berjalan lambat............. dan harus jalanin itu little by little. and put your best on it!

ngomongin future sebenarnya ga luput dari 2 hal yang major dalam hidup.

1. LOVE
2. CAREER
bahas yang mana dulu ya?

i prefer LOVE :)

sekarang mungkin mikirnya pacaran dulu kali yah. tadi abis chatting sama Nona Audrey. lagi ngomongin tentang pacaran. just randomly cross my mind beberapa pertanyaan ini. yang tau jawabannya, feel free to leave comment or directly contact me :p
1. knp mst pk aku kamu?
2. emg klo pacaran ngapain aj sih?
3. kan klo ms skola, d skola ktm ngbrl, klo mlm telponan ngmgin ap sih?
4. rasa sayang itu gmn sih?

sebenarnya masi banyak lagi pertanyaan lain yang ada di otak ini. tapi kalo nyimpulin apa yang saya obrolin sama Nona Audrey, pacaran adalah....................................................tahap kenalan. know him/her better, sharing all together, face and fix the problem together with a mature approach.

pacaran will lead us to marriage and how to build a family. mungkin ini ngeloncatin topik career dulu ya. cuma choosing the best partner of life and build a family are my greatest dream ever. udah mikir ke sana, tapi karena skipping all the career part, i have my fear about facing that issues. will i be ready for it? HAHAHAHA. Well God knows the best. nah back to the deadline, sekarang tinggal 9 tahun 11 bulan lagi. dan saya masi jomblo. kalo kata Grace Mulyani, saya harus cepat2 mencari untuk mengisi dompet dan hati yang kosong ini. HAHAHAHAHAHAHAHAHA.

siang ini Audrey bilang gini,
sooner or later, you'll meet your prince fi :)
tapi habis itu, saya keluarkan pertanyaan random ini.
tapi gak kebayang, how will i meet him? where? when? and the most important, WHO?

mungkin lama-lama saya bisa bikin sequel HOW I MEET YOUR FATHER. hahaha. jayus. oke maaf. next.

marriage. untuk marriage ini sih saya gak mau banyak2 mikir ke sana. tapi yah 1 yang saya pengen banget itu adalah..................................*siap-siap jantung copot*......................................*siap-siap ngakak*...................saya mau banget honeymoon di maldives. gak pake boong. gak punya duit tapi. oi tolong. cari CEO buat jadi suami HAHAHAHAHA. oke stop dreaming. jadi honeymoon di maldives apa engga, itu misteri Tuhan. hahahaha.

okay next. building a family. ini sih tantangan jadi ibu, mama, bunda, mother, mom. gimana cara mendidik anak. dengan lingkungan dan cara bergaul yang sangat dinamis. gimana caranya maintain biar si anak ada di jalan yang benar. dekat sama Tuhan, sama orang tua, sama keluarga? yang ini, targetnya DUA ANAK cukup. klo boleh cowo 1, cewe 1 yah Tuhan. terus saya mau yg cowo keluar duluan, biar bisa jagain dede cewenya. *LOH MALAH MINTA!* hahahahah.

hahahaha. uda selesai curhatnya. sekarang balik ke status quo. challenge sekarang adalah preparation. dan ini kalimat yang keluar dari otak saya waktu ngbrlin soal pacaran, marriage & build a family bareng Audrey.

iya dey hahahaklo nikah, mndgn mikir karir dulu, klo blm settle, gabs settle hidup berdua, klo sendiri aj blm becus

hahahaha. Terus saya selalu inget kata2 Orvin Karyadi yang tiap kali saya suru cepetan sama nikah jawabnya, "mau dikasih makan apa anak bini gw? BATU?" hahaha. saya gak doyan makan batu. jadinya sekarang obrolan tentang pacaran, marriage & build a family will lead us to the next topic, which is CAREER.

hari ini saya sadar akan satu hal. when you face your twenties, it means one big door is opened. jalan di depan entah bakal kayak apa, tapi medannya itu akan jadi naik turun, belok belok, berbatu, banyak bahaya, banyak pilihan, banyak tantangan, tapi banyak cerita dan banyak pelajaran yang bisa di ambil.

karena dibandingin sama jalan yang kita jalanin selama 20 tahun lalu, itu kaya rel kereta. kita udah dikasih kereta, rel nya uda dibuatin, tinggal mau pencet tombol start ato engga. tapi mau gak mau, jerih payah ortu yang bikin kita pencet tombol start dan sekarang (setelah tali toga dipindah ke kanan) kita harus keluar dari kereta itu, kita harus jalan kaki, kita harus bikin rel kereta, bikin kereta buat anak kita. dan itulah mulainya karir kita.

nyari kerjaan adalah kewajiban sekarang. tapi apa yang saya lakukan sekarang? saya bukannya lagi denial. saya lagi waiting. waiting for the great news to come. mereka yang belakangan ini chat sama saya akan tanya,"gimana Unilever, fi? udah ada kabar?" "lo kgk kerja hari ini?" "lo jadi kerja di Unilever?"

oh please. hahaha. it gives me pressure sebenernya. tapi yaudalah. they are just curious. hahahaha. and care. hahahaha. and curious. :p

saya mau. saya ingin. saya berharap. saya bisa jadi bagian perusahaan multinasional itu. tapi semua rencana harus perlu restu dari Tuhan. sekarang saya lagi tunggu restu Tuhan and let the miracle happens.

ini sharing aja sih.
sebelum final presentation kemarin, manager saya tiba-tiba nanya, "jadi kamu mau di quality?" saya cukup kaget namun saya langsung mengangguk, "kalo ada kesempatan sih, Pak". Kemudian saya presentasi. selama presentasi, saya merasa karunia Tuhan. pertanyaan2nya bisa saya jawab, walopun ada yang tetot tetot, tapi saya di bantu oleh Tuhan melalui orang2 di sekitar saya, manager saya, buddy saya, dan rekan kerja lain :). Lalu tiba setelah presentasi, manager yang interview saya tiba2 muncul dan bertanya yang intinya menawarkan untuk bekerja di divisi planning (demand planning). saat itu saya masih bersih kukuh untuk memprioritaskan boleh gabung di divisi quality. sampai akhrinya si bapak manager malah ngeledekin saya, "ah udah lah, dia gak mau di divisi ini."hahaha. maafkan saya Pak. tapi saya mau mempertimbangkan lagi kok :) after the discussion end, buddy saya tiba2 dateng nyamperin. inti dari obrolan kita abis itu adalah, "no matter apa rekomendasinya nanti, saran gw terima aja. karena sekali lo masuk, all the opportunities will be opened."

i know it. i know it for real. jadi sekarang, gw ga mau picky, lebih tepatnya ga boleh picky, sekarang i'll take the opportunity, whatever it is, as long as it contributing for me, positive for me, i'll try to give the best of me :)

jadi keinget aja sih sama kalimat saya itu lagi
love what you do, until you can do what you love
mungkin klo boleh nambahin
love what you do, until you can do what you love, take all the opportunities opened for you, perform the best, and you'll get the best for you
eaaaa jadi panjang. tapi gak papa. jadi motto hidup deh ya. #cie #sokpositive HAHAHAHAH

sekarang kalo ditanya, saya ngapain?
saya lagi ngerasa me-time, nonton korean drama lagi, gangguin orang tidur, youtube-ing, dan blogging (walopun kayaknya bakal sekali2)

rencana kedepan?
pengen apply2 kerjaan yang lain, tapi nunggu Unilever dulu kali yah, mau bantuin toko mama dan papa (biar gak merasa berdosa), dan mau senang2 sekaliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii lagi :)

fokus nya sekarang apa?
KARIR. itu aja. karena seiring berjalannya waktu, pasti ketemu kok jodoh dan jalan yang tepat :)

terima kasih

to sum up my post, i'll show you something i wrote month ago in my facebook profile.


Suddenly i am so curious about what will happen 10 years later.

1333Like ·  · Promote · 



lalu satu komen lagi yang bikin saya jadi termotivasi adalah kalimat kacangan ini :p




That's all from my random side today.
Good luck to catch all your future plan or you can call it dream. tapi jangan hanya jadi pemimpi, tapi jadi juga pemimpin, yang akan memimpin diri kalian menuju mimpi itu dan menjalaninya dengan usaha2 terbaik yang kita masing-masing miliki :)


Thank you for reading
xoxo
C=